Karena Lagu. The Rolling Stones Mengecam Trump

The Rolling Stones telah mengancam akan menuntut Presiden Donald Trump jika mereka terus menggunakan lagu kelompok Inggris dalam kampanye. Saat ini, tim hukum Rolling Stone bahkan bekerja dengan organisasi hak cipta terbesar, BMI, untuk mencegah Trump menggunakan musik mereka di acara-acara politik. Dilaporkan oleh NME pada Senin (29/6), BMI kemudian memperingatkan Trump bahwa menggunakan musik the Rolling Stones tanpa izin merupakan pelanggaran terhadap perjanjian hak cipta. Jika Trump terus mengabaikan peringatan Rolling Stones dan IMC, presiden berusia 74 tahun itu akan menghadapi pengadilan “karena melanggar embargo dan penyebaran musik tidak resmi”.

Peringatan ini dikeluarkan setelah Trump memainkan sejumlah lagu Rolling Stones, seperti “You Can’t Always Get What You Want” dan “Start Me Up” dalam pemilihan presiden 2016. The Rolling Stones kemudian mengirim permintaan resmi ke Trump agar berhenti menggunakan lagu mereka. The Rolling Stones telah menjadi salah satu dari banyak musisi yang telah mengkritik Trump karena menggunakan lagu-lagu mereka dalam kampanye politiknya.

Media Sosial

Di masa lalu, sejumlah musisi pertama kali memprotes presiden karena menggunakan lagu-lagu mereka tanpa izin. Sebut saja Adele, Neil Young, Rihanna, Steven Tyler, Panic at Disco dan beberapa musisi lain yang telah mengkritik penggunaan musik Trump untuk acara kampanye.

Bahkan akhir pekan lalu, musisi Tom Petty juga menuntut agar kampanye Trump berhenti menggunakan lagu ‘I Won’t Back Down,’ dimainkan di Tulsa, Oklahoma. Mereka memanggil nomor yang digunakan tanpa izin. “Tom menulis lagu ini untuk orang-orang biasa dan untuk SEMUA. Kami ingin menjelaskan bahwa kami pikir semua orang bebas untuk memilih apa yang mereka sukai, untuk memikirkan apa yang mereka sukai, tetapi keluarga Petty tidak dapat memihaknya.” menulis pernyataan keluarga Tom. Fungsi Sosial Media

“Kami percaya pada Amerika dan kami percaya pada demokrasi. Tetapi Donald Trump tidak mewakili cita-cita luhur mereka. Kami ingin penggemar dipinggirkan oleh pemerintah ini dan berpikir kami terlibat dalam masalah ini,” katanya. Dia melanjutkan. Ini juga bukan pertama kalinya bahwa Rolling Stones dihadapkan dengan Trump. Pada tahun 1989, salah satu kasino Trump mensponsori konser Rolling Stones di Atlantic City. Pada saat itu, Trump mengambil alih ruang pers untuk Rolling Stones setelah pertunjukan. Trump mengadakan konferensi persnya sendiri di sana. Perwakilan dari promotor konser Rolling Stones pada saat itu, Michael Cohl, mengatakan bahwa salah satu anggota band, Keith Richards, menjadi gila ketika diberitahu tentang perilaku Trump. Sosial Media Terpopuler

Peralatan dan Perlengkapan Rumah Tangga

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *