Memodifikasi penggunaan media sosial untuk meningkatkan kesehatan mental
langkah 1: Kurangi waktu online
Sebuah studi 2018 University of Pennsylvania menemukan bahwa mengurangi penggunaan media sosial hingga 30 menit sehari menghasilkan penurunan yang signifikan dalam tingkat kecemasan, depresi, kesepian, masalah tidur, dan FOMO. Tetapi Anda tidak perlu mengurangi penggunaan media sosial Anda yang drastis untuk meningkatkan kesehatan mental Anda. Studi yang sama menyimpulkan bahwa hanya dengan lebih memperhatikan penggunaan media sosial Anda dapat memiliki hasil yang bermanfaat pada suasana hati dan fokus Anda.
Meskipun 30 menit sehari mungkin bukan target yang realistis bagi banyak dari kita, kita masih bisa mendapat manfaat dari mengurangi jumlah waktu yang kita habiskan di media sosial. Bagi kebanyakan dari kita, itu berarti mengurangi seberapa banyak kita menggunakan smartphone kita. Kiat-kiat berikut dapat membantu:
- Gunakan aplikasi untuk melacak berapa banyak waktu yang Anda habiskan di media sosial setiap hari. Kemudian tetapkan tujuan untuk seberapa banyak Anda ingin menguranginya.
- Matikan telepon Anda pada waktu-waktu tertentu dalam sehari, seperti saat Anda mengemudi, dalam rapat, di gym, makan malam, menghabiskan waktu bersama teman offline, atau bermain dengan anak-anak Anda.
- Jangan bawa ponsel Anda ke kamar. Jangan bawa ponsel atau tablet Anda ke tempat tidur. Matikan perangkat dan tinggalkan di kamar lain semalaman untuk diisi daya.
- Nonaktifkan pemberitahuan media sosial. Sulit untuk menolak dengungan konstan, bip, dan dering telepon Anda yang mengingatkan Anda akan pesan baru. Menonaktifkan notifikasi dapat membantu Anda mendapatkan kembali kendali atas waktu dan fokus Anda.
- Batasi pemeriksaan. Jika Anda memeriksa telepon secara kompulsif setiap beberapa menit, lepaskan diri Anda dengan membatasi cek Anda menjadi 15 menit sekali. Lalu sekali setiap 30 menit, lalu satu jam sekali. Ada beberapa aplikasi yang dapat secara otomatis membatasi ketika Anda dapat mengakses telepon Anda.
- Coba hapus aplikasi media sosial dari ponsel Anda sehingga Anda hanya dapat memeriksa Facebook, Twitter, dan sejenisnya dari tablet atau komputer Anda. Jika ini terdengar seperti langkah yang terlalu drastis, coba hapus satu aplikasi media sosial sekaligus untuk melihat seberapa besar Anda benar-benar kehilangannya.
Langkah 2: Ubah fokus Anda Fungsi Sosial Media
Banyak dari kita mengakses media sosial murni karena kebiasaan atau untuk membunuh saat-saat downtime tanpa berpikir. Tetapi dengan berfokus pada motivasi Anda untuk masuk, Anda tidak hanya dapat mengurangi waktu yang Anda habiskan di media sosial, Anda juga dapat meningkatkan pengalaman Anda dan menghindari banyak aspek negatif.
Jika Anda mengakses media sosial untuk menemukan informasi spesifik, periksa teman yang sakit, atau bagikan foto baru anak-anak Anda dengan keluarga, misalnya, pengalaman Anda mungkin sangat berbeda daripada jika Anda masuk hanya karena Anda bosan, Anda ingin melihat berapa banyak suka yang Anda dapatkan dari posting sebelumnya, atau untuk memeriksa apakah Anda kehilangan sesuatu. Lain kali Anda pergi ke media sosial, berhentilah sejenak dan jelaskan motivasi Anda untuk melakukannya.
Apakah Anda menggunakan media sosial sebagai pengganti kehidupan nyata? Apakah ada pengganti yang lebih sehat untuk penggunaan media sosial Anda? Jika Anda kesepian, misalnya, undang teman keluar untuk minum kopi. Merasa depresi? Berjalan-jalan atau pergi ke gym. Bosan? Ikuti hobi baru. Media sosial mungkin cepat dan nyaman, tetapi seringkali ada cara yang lebih sehat dan lebih efektif untuk memuaskan keinginan.

Apakah Anda pengguna aktif atau pasif di media sosial? Menggulir pos secara pasif atau secara anonim setelah interaksi orang lain di media sosial tidak memberikan rasa koneksi yang berarti. Bahkan dapat meningkatkan perasaan terisolasi. Namun, menjadi peserta aktif akan menawarkan lebih banyak keterlibatan dengan orang lain.
Apakah media sosial membuat Anda merasa tidak mampu atau kecewa dengan hidup Anda? Anda dapat melawan gejala FOMO dengan berfokus pada apa yang Anda miliki, bukan pada apa yang tidak Anda miliki. Buat daftar semua aspek positif dalam hidup Anda dan bacalah kembali ketika Anda merasa Anda kehilangan sesuatu yang lebih baik. Dan ingat: tidak ada kehidupan yang sesempurna yang terlihat di media sosial. Kita semua berurusan dengan sakit hati, keraguan diri, dan kekecewaan, bahkan jika kita memilih untuk tidak membagikannya secara online. Sosial Media Terpopuler
Langkah 3: Habiskan lebih banyak waktu dengan teman offline
Kita semua membutuhkan tatap muka dengan orang lain untuk menjadi bahagia dan sehat. Yang terbaik, media sosial adalah alat yang hebat untuk memfasilitasi koneksi kehidupan nyata. Tetapi jika Anda mengizinkan koneksi virtual untuk menggantikan pertemanan nyata dalam hidup Anda, ada banyak cara untuk membangun koneksi yang berarti tanpa mengandalkan media sosial.
- Sisihkan waktu setiap minggu untuk berinteraksi offline dengan teman dan keluarga. Cobalah untuk menjadikannya kumpul-kumpul rutin di mana Anda selalu mematikan ponsel Anda.
- Jika Anda mengabaikan pertemanan tatap muka, hubungi teman lama (atau teman daring) dan atur untuk bertemu. Jika Anda berdua menjalani kehidupan yang sibuk, tawarkan untuk menjalankan tugas atau berolahraga bersama.
- Bergabunglah dengan klub. Temukan hobi, usaha kreatif, atau aktivitas kebugaran yang Anda sukai dan bergabunglah dengan sekelompok orang yang berpikiran sama yang bertemu secara teratur.
- Jangan biarkan kecanggungan sosial menghalangi. Bahkan jika Anda malu, ada teknik yang terbukti untuk mengatasi rasa tidak aman dan membangun persahabatan.
- Jika Anda tidak merasa ada orang yang bisa Anda habiskan bersama, hubungi kenalan. Banyak orang lain merasa tidak nyaman memiliki teman baru seperti Anda — jadi jadilah orang yang berani. Undang rekan kerja keluar untuk makan siang atau minta tetangga atau teman sekelas untuk bergabung dengan Anda untuk minum kopi.
- Berinteraksi dengan orang asing. Lihatlah ke atas dari layar Anda dan terhubung dengan orang-orang yang berseberangan dengan Anda di transportasi umum, di kedai kopi, atau di toko kelontong. Hanya tersenyum atau mengatakan halo akan meningkatkan perasaan Anda — dan Anda tidak pernah tahu ke mana arahnya.
Langkah 4: Ungkapkan perasaan
Merasakan dan mengungkapkan rasa terima kasih tentang hal-hal penting dalam hidup Anda bisa menjadi bantuan selamat datang terhadap kebencian, permusuhan, dan ketidakpuasan yang terkadang ditimbulkan oleh media sosial.
- Luangkan waktu untuk refleksi. Cobalah membuat jurnal rasa terima kasih atau menggunakan aplikasi rasa terima kasih. Catat semua kenangan indah dan positif dalam hidup Anda — serta hal-hal dan orang-orang yang akan Anda lewatkan jika tiba-tiba tidak ada dalam hidup Anda. Jika Anda lebih rentan terhadap posting yang terbuka atau negatif, Anda bahkan dapat mengungkapkan rasa terima kasih Anda di media sosial — meskipun Anda mungkin mendapat manfaat lebih dari refleksi pribadi yang tidak perlu diawasi oleh orang lain.
- Berlatih perhatian penuh. Mengalami FOMO dan membandingkan diri Anda dengan orang lain membuat Anda terus memikirkan kekecewaan dan frustrasi dalam hidup. Alih-alih sepenuhnya terlibat dalam masa kini, Anda berfokus pada “bagaimana jika” dan “jika saja” yang mencegah Anda memiliki kehidupan yang cocok dengan yang Anda lihat di media sosial. Dengan mempraktikkan perhatian, Anda dapat belajar untuk hidup lebih banyak di saat ini, mengurangi dampak FOMO, dan meningkatkan kesejahteraan mental Anda secara keseluruhan.
- Sukarelawan. Sama seperti manusia yang terprogram untuk mencari koneksi sosial, kami juga terprogram untuk memberi kepada orang lain. Membantu orang atau hewan lain tidak hanya memperkaya komunitas Anda dan memberi manfaat bagi tujuan yang penting bagi Anda, tetapi juga membuat Anda merasa lebih bahagia dan lebih bersyukur.