Tom Cruise dikatakan telah membangun studio anti-Covid-19 khusus untuk syuting film “Mission: Impossible VII” setelah dua tim melanggar protokol kesehatan lokasi (lelucon).
Cruise telah membangun studio anti-Covid-19 di bekas markas militer di Surrey, tenggara Inggris, menurut sumber dari The Sun. Mantan suami Katie Holmes dilaporkan telah menghabiskan jutaan pound untuk pembangunan tersebut.
Studio tersebut sedang dalam pembangunan dan kami tidak tahu kapan akan dikirim. Setelah selesai, studio tersebut diharapkan menjadi studio teraman di dunia menurut Covid-19.

Tom Cruise diketahui menerapkan protokol kesehatan sendiri untuk menjaga agar pengambilan gambar tetap berjalan lancar. Ia bahkan disebut-sebut telah menyewa kapal pesiar seharga £ 500.000 atau sekitar Rp 9,8 miliar, untuk keperluan film. Sosial Media Terpopuler
Sebelumnya ada rekaman suara dari Tom Cruise yang menjelaskan kemarahannya pada kru “Mission: Impossible 7” karena tidak menerapkan protokol kesehatan Covid-19 saat syuting di Inggris.
Cruise menebarkan amarahnya setelah melihat dua awaknya berdiri berdekatan di depan komputer selama proses pembuatannya di Inggris. “Kami adalah standar emas. Mereka kembali syuting di Hollywood karena kami, karena mereka percaya pada kami dan apa yang kami lakukan!” Cruise meminta rekaman itu.
“Saya mendapat telepon setiap malam dari semua studio, perusahaan asuransi, produsen. Mereka semua menjaga kita dan menggunakan kita untuk membuat film mereka. Kami menciptakan ribuan pekerjaan, bajingan! Saya tidak ingin melihatnya lagi (pelanggaran protokol). Selama-lamanya! Dia melanjutkan.
Karena Cruise tidak tiba di tempat kejadian, dia mengancam akan memecat awak kapal yang tertangkap basah melanggar protokol sanitasi. Secara khusus, dia menunjuk dua orang yang sebelumnya dekat satu sama lain. Fungsi Sosial Media
Seorang sumber mengatakan kru berhenti karena suasana semakin panas setelah rekaman suara marah Tom Cruise bocor ke media pada Selasa (15/12).
“Ketegangan dimulai beberapa bulan yang lalu dan ini adalah puncaknya. Sejak berita ini dipublikasikan, kemarahan meningkat dan beberapa karyawan telah mengundurkan diri, “kata sumber itu. .